LPTIK 4 - BIOS
Fitur-Fitur dan Cara Kerja yang Terdapat Pada BIOS
A.
Pengertian Bios
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. Merupakan suatu
software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari
perangkat keras komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory ROM ataupun
Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang
terdapat pada motherboard.
B.
Fungsi Bios
·
Mengenali semua hardware /
perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
· Inisialisai ( Penyalaan ), serta
pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang ( Dalam proses yang dikenal
dengan istilah Power On Self Test)
· Mengeksekusi MBR (Master Boot
record ) Yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya
ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
· Mengatur beberapa konfigurasi dasar
dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi
proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
· Membantu sistem operasi dan aplikasi
dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime
Services.
C.
Cara Mengakses Bios
Untuk
mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (pada umumnya
tombol Delete atau F2) pada Keyboard disaat pertama kali PC dinyalakan. Maka
akan muncul tulisan seperti “Press F2 To Enter Setup”, maka kita bisa menekan
tombol F2 untuk masuk ke dalam BIOS.
D.
Jenis-Jenis BIOS
Saat ini ada beberapa
perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut :
1. Award Software yang meluncurkan Award
BIOS, Award Modular BIOS dan Award Medallion BIOS.
2. Phoenix Technologies yang meluncurkan
Phoenix BIOS dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan
Phoenix-Award BIOS.
3. American Megatrends Incorporated (AMI)
yang merilis AMI BIOS dan AMI WinBIOS.
4. Microids Research.
5. Para OEM (Original Equipment Manufacturer)
seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer dan OEM-OEM lainnya.
Berikut ini adalah tabel
mengenai jenis-jenis BIOS :
1.
UEFI (Unified Extensible Firmware
Interface)
UEFI
adalah firmware pengganti BIOS tradisional yang digunakan pada komputer modern,
dengan antar muka interaktif yang lebih halus, lebih cepat dan mampu menangani
drive lebih dari 2.1 TB. Umumnya komputer yang mendukung UEFI dapat
mengaktifkan mode legacy BIOS. Tahun 2020, perusahaan manufaktur Intel berhenti
menggunakan Legacy BIOS pada produk motherboard barunya dan menggunakan UEFI
secara utuh.
2.
Legacy BIOS
Legacy
BIOS adalah jenis BIOS yang digunakan oleh komputer lama yang hanya mempunyai
antar muka teks dan hanya mampu menangani drive maksimal 2.1 TB. Beberapa
komputer modern yang mendukung UEFI BIOS biasanya mengaktifkan Legacy BIOS
sebagai antar muka standar.
E.
Cara Kerja BIOS
Untuk urutan yang lebih
detail dan rinci cara kerja BIOS bisa dengan melihat di bawah ini :
1. BIOS akan memeriksa setiap RAM dan
Processor apakah bekerja dengan semestinya dan fungsinya.
2. Setelah memeriksa RAM dan Processor, BIOS
akan memeriksa device yang terpasang pada sebuah komputer.
3. Kemudian BIOS akan memeriksa boot option.
4. Pada pemeriksan boot option sesuai dengan
urutan settingan pada sebuah BIOS, pada dasarnya mulai dari Boot from CD-ROM,
Hard Drive, LAN dan lain sebagainya.
5. Kemudian BIOS akan memeriksa bootstraps
pada device yang di urutkan settingan vendor BIOS.
F.
Cara Setting Konfigurasi BIOS
Berikut contoh setting
konfigurasi BIOS suatu komputer :
1. Restart Komputer.
2. Baca cepat petunjuk dari pesan POST BIOS
terkait tombol untuk akses “press key to enter BIOS Setup Utility”, “press
key to enter CMOS Setup Utility”, atau pesan serupa.
3. Tekan tombol secara terus menerus (biasanya
F1, F2, F10, F12, atau DEL) hingga “BIOS Setup Utility” terbuka.
4. Baca petunjuk tombol keyboard (bawah) untuk
navigasi antar muka “BIOS Setup Utility” dan informasi
menu (kanan).
5. Menu “Main” berisi
informasi komputer terkait versi BIOS, konfigurasi tanggal, drive terpasang,
informasi sistem.
6. Menu “Advanced” berisi
konfigurasi tingkat lanjut yang tersedia misalnya VGA Adapter, Sound Adapter,
LAN, PATA, SATA, PS/2 Mouse dll.
7. Menu “Overclocking” mengubah pengaturan seperti voltase dan frekuensi, BIOS dapat digunakan untuk melakukan overclock CPU secara manual untuk mencapai kecepatan clock yang lebih tinggi dan mungkin performa yang lebih baik.
8. Menu “Security” berisi
konfigurasi password keamanan, password disk, secure boot menu dan lainnya.
9. Menu “Boot” berisi konfigurasi
urutan bootable device yang diprioritaskan.
10. Menu “Exit” berisi
perintah terkait keluar dari BIOS serta menyimpan konfigurasi yang di setting (Save
Changes and Exit), batalkan setting (Exit Without
Saving),
atau gunakan setting standar (Load Defaults Setting and Exit).
Komentar
Posting Komentar